Mahasiswa KKN UNS Mengadakan Sosialisasi Pelatihan Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Cair (POC) Ramah Lingkungan

Pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) merupakan kegiatan penting untuk mendukung pertanian berkelanjutan dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Pelatihan ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Bapak Muhammad Hanif, Ketua BPP PPL Kecamatan Kledung, dan Bapak Sriyanto, pemilik usaha pupuk kascing/vermikompos. Keduanya memberikan wawasan mendalam tentang teknik pengolahan limbah organik dengan metode vermikompos dan manfaatnya bagi sektor pertanian. 

 

Pupuk organik cair adalah pupuk yang berbentuk cair dan dibuat dari bahan-bahan organik, seperti sisa tanaman, kotoran hewan, atau mikroorganisme yang telah difermentasi. Pupuk ini mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan, seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), serta berbagai mikroorganisme bermanfaat. Pupuk cair yang kita buat pada saat pelatihan ditambahkan linbah kulit kopi dan kascing atau pupuk organik yang dibuat menggunakan cacing lumbricus. Ditambahkannya limbah kulit kopi karena di desa tlahab banyak petani kopi dan bisa dimanfaatkan limbah kulit kopinya agar tidak terbuang sia-sia dan penambahan kascing dapat membuat asam amino pada pupuk organik cair tinggi. 

 

Pupuk organik cair (POC) memiliki keuntungan pupuk organik cair antara lain adalah kemampuannya menyuplai nutrisi dengan cepat karena bentuknya yang cair, sehingga tanaman dapat langsung menyerapnya melalui akar maupun daun. Selain itu, pupuk ini berkontribusi meningkatkan kesuburan tanah dengan menghadirkan mikroorganisme bermanfaat yang membantu memperbaiki struktur tanah dan memecah bahan organik secara alami. Penggunaan pupuk organik cair juga ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu bahan kimia berbahaya, serta dapat diaplikasikan dengan mudah melalui penyiraman atau penyemprotan sesuai kebutuhan tanaman. Dengan mengoptimalkan penggunaan limbah organik, pupuk ini mendukung praktik pertanian berkelanjutan yang membuat tanaman lebih kuat dan tahan terhadap berbagai serangan hama serta penyakit.

 

Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat diharapkan semakin sadar akan pentingnya pengelolaan limbah yang tepat guna serta penerapan metode pertanian berkelanjutan. Kegiatan ini termasuk dalam upaya mewujudkan SDGs desa poin 15, yang bertujuan untuk melindungi dan memanfaatkan ekosistem daratan secara berkelanjutan. Program ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk mendukung pertanian yang lebih sehat dan ramah lingkungan.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
chat
chat
...
HOMESTAY: Homestay Isabela

Pemilik: Nurwanto
Alamat: Jl. Raya Parakan - Wonosobo, Tlahab, Kledung, Kec. Kledung, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah 56264
Jenis:

Lihat